Laporan terbaru dari World Economic Forum (WEF) mengungkapkan bahwa ekonomi dunia dihadapkan pada sejumlah ancaman pada tahun 2024, dengan penurunan ekonomi dan gangguan rantai pasok menjadi fokus utama. Ancaman terkait krisis lingkungan seperti El Nino juga menimbulkan kekhawatiran terhadap ketersediaan pangan dan energi.
KataKabar Online: Ekonomi – World Economic Forum (WEF) baru-baru ini merilis laporan terkait dengan Persepsi Risiko Global (Global Risks Perception Survey/GRPS) tahun 2024. Hasil survei ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi dunia ke depan masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu mendapat perhatian serius.
Dalam laporan GRPS yang dikeluarkan pada Jumat (12/1/2024), terungkap bahwa terdapat sejumlah ancaman yang dapat memengaruhi kestabilan ekonomi, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Adanya risiko ini mendorong perlunya tindakan antisipatif dari seluruh dunia.
Tren Ancaman Ekonomi Global:
Menurut laporan GRPS, ancaman terbesar yang dihadapi ekonomi dunia tahun ini adalah penurunan ekonomi, mencapai tingkat perhatian tertinggi sebesar 33%. Ini menjadi isu utama yang harus diatasi untuk menjaga keseimbangan perekonomian global.
Ancaman kedua yang signifikan adalah terganggunya rantai pasok untuk barang dan sumber daya penting. Hal ini dapat berdampak pada ketersediaan barang, harga, dan bahkan inflasi di negara-negara. Survei menunjukkan bahwa 25% responden menganggap ini sebagai ancaman utama ekonomi global.
Ancaman selanjutnya terkait dengan gangguan rantai pasok makanan dan energi. Fenomena ini juga terjadi pada tahun 2023, yang dipicu oleh pandemi COVID-19 dan konflik antarnegara seperti Rusia dan Ukraina. Tingkat kekhawatiran masyarakat terhadap rantai pasok makanan mencapai 18%, sedangkan rantai pasok energi mencapai 14%.
Ancaman Lingkungan:
Krisis-krisis ini juga diintensifikasi oleh ketidakpastian iklim global, termasuk fenomena El Nino yang diperkirakan akan berlanjut tahun ini. Keadaan ini menciptakan kekhawatiran akan ketersediaan pangan bagi masyarakat, menyebabkan potensi krisis pangan jika pasokan makanan terganggu. Sementara itu, ketidakstabilan energi juga dapat memberikan dampak negatif pada kehidupan sehari-hari yang sangat bergantung pada pasokan energi.
Ancaman Lainnya:
Ancaman utang (14%) juga muncul sebagai isu yang serius, dapat menentukan kemampuan suatu negara dalam mengelola ekonominya. Selain itu, kekurangan tenaga kerja, keruntuhan institusi keuangan, bubble burst dalam sektor perumahan, dan potensi bubble burst di sektor teknologi juga menjadi bagian dari risiko ekonomi global.
Laporan tersebut juga menyatakan, risiko-risiko terkait dengan sektor keuangan, teknologi, dan real estat berada di urutan terbawah, namun tetap menjadi keprihatinan responden terhadap outlook tahun 2024.
Dengan adanya laporan GRPS ini, dunia perlu bersiap menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang mungkin muncul. Kolaborasi global, inovasi, dan tindakan proaktif diharapkan dapat menjadi kunci untuk mengatasi risiko-risiko ini dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. @redaksi