KataKabar Online: Budaya – Menjelang perayaan Sekaten yang bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, Karaton Surakarta Hadiningrat kembali menggelar tradisi tahunan dengan mengeluarkan Gamelan Sekati.
Gamelan Sekati merupakan gamelan pusaka yang terdiri dari dua set gamelan yaitu Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Guntur Sari.
Dua set gamelan tersebut, diarak puluhan Abdi Dalem melalui pintu Kamandungan menuju Masjid Ageng Karaton Surakarta pada Senin (9/9/2024). Setelah tiba di Masjid Ageng, masing-masing gamelan ditempatkan di dua bangsal yang berada di sebelah kanan dan kiri masjid. Usai Dzuhur sekitar pukul 13.00 WIB, gamelan mulai dibunyikan.
KGPH Adipati Drs. Dipokusumo, M.Si., Pengageng Parentah Karaton Surakarta, menjelaskan bahwa Sekaten merupakan tradisi yang telah dilaksanakan oleh Karaton Surakarta sejak abad ke-15 Masehi. Tradisi ini awalnya dimulai oleh Wali Songo sebagai media untuk menyebarkan ajaran Islam di Jawa melalui pendekatan budaya Jawa.
“Sekaten ini telah dilaksanakan sejak abad ke 15 Masehi. Menjadi sebuah sarana syiar bagi Wali Songo untuk menyebarkan agama Islam di Jawa,” jelasnya.
Sekaten pada akhirnya menjadi sarana syiar yang sangat efektif yang memadukan budaya Jawa dan ajaran Islam, dengan gamelan sebagai media utama.
Perayaan Sekaten juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk menyaksikan “Komodifikasi” produk budaya dan hasil bumi, seperti pasar malam dan Gunungan Pareden, yang mencerminkan kesejahteraan serta hubungan harmonis antara alam dan manusia. Puncak acara ini sedianya akan dilaksanakan pada 16 September 2024 mendatang. @wara-e