KataKabar Online: Budaya – Atas perintah SSISKS Pakoe Boewono XIII, Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali menggelar tradisi jamasan pusaka Nyai Setomi, di Bangsal Witono, Sitinggil Lor. Kali ini, prosesi jamasan dipimpin langsung oleh GKR Timoer Rumbai, putri dari SSISKS Pakoe Boewono XIII, Jumat (13/9/2024) pagi.
Jamasan Pusaka Nyai Setomi merupakan ritual tahunan yang sangat sakral, di mana pusaka tersebut dimandikan sebagai simbol pembersihan spiritual. Prosesi ini adalah bagian dari rangkaian acara Hajad Dalem Garebeg Mulud atau Sekaten yaitu peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Prosesi diawali dengan tradisi Wilujengan yang diiringi sesaji berupa hasil bumi dan tumpeng. Para Abdi Dalem kemudian membersihkan bagian luar dan dalam Krobongan Bale Manguneng, tempat pusaka disimpan. Puncak acara adalah memandikan pusaka Nyai Setomi, yang setelah itu Krobongan kembali ditutup dan dikunci.
“Jamasan Nyai Setomi dilakukan 2 kali dalam setahun. Yaitu pada saat menjelang Garebeg Besar, dan seperti yang tadi baru dilakukan, adalah jamasan Nyai Setomi menjelang Garebeg Mulud,” jelas KRA. Citro Adiningrat selaku Pangarso Sasono Prabu Kraton Surakarta Hadiningrat.
Jamasan Pusaka Nyai Setomi ini adalah bagian dari tradisi yang bertujuan untuk menjaga kesucian dan kelestarian pusaka Karaton, khususnya Nyai Setomi, yang merupakan peninggalan bersejarah dari Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Dengan tradisi ini, Karaton Kasunanan Surakarta terus melestarikan warisan budaya dan menjaga nilai-nilai spiritual yang telah diwariskan turun-temurun. @wara-e