Bendera merah putih yang kita kenal kini memiliki akar sejarah panjang. Salah satunya dari kerajaan Majapahit, yang mengartikan warna merah sebagai keberanian dan putih sebagai kesucian. Inspirasi dari bendera Majapahit ini terus hidup, mewarnai kemerdekaan Indonesia dengan nilai-nilai patriotisme, nasionalisme, dan kepahlawanan.
KataKabar Online: Histori – Sebagai lambang kebanggaan dan identitas negara Indonesia, bendera merah putih memiliki akar sejarah yang mengagumkan. Salah satunya dalam jejak kerajaan Majapahit, kerajaan besar yang pernah berjaya di Nusantara.
Bendera Majapahit, pataka atau panji kerajaan, terdiri dari sembilan garis merah dan putih. Bendera ini tak hanya memperlihatkan kebesaran dan kekuasaan kerajaan, tetapi juga membawa makna mendalam bagi peradaban Majapahit.
Warna merah, melambangkan darah yang mengalir di tubuh manusia, memberi simbol keberanian dan kekuatan yang menjadi landasan kehidupan. Sementara itu, warna putih mewakili kesucian hati dan pikiran, sumber kebijaksanaan dan ketenangan.
Bendera ini bukan hanya sebuah atribut kerajaan, namun juga menjadi tanda pengenal bagi rombongan raja, pasukan perang, bahkan kapal laut. Maknanya mencerminkan keberanian dan kesucian telah melampaui batas zaman. Bahkan, kedua warna ini terkait dengan kuliner khas Jawa, seperti warna gula jawa dan nasi.
Inspirasi dari bendera Majapahit ini terus berkembang, dan pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dengan mengadopsi bendera merah putih sebagai simbol kemerdekaan.
Bendera Indonesia yang kita kenal sekarang memiliki bentuk persegi panjang dengan lebar dua per tiga dari panjangnya, terbagi menjadi dua bagian yang sama besar; merah di atas dan putih di bawah.
Bendera ini menggambarkan nilai-nilai patriotisme, nasionalisme, dan kepahlawanan masyarakat Indonesia, meneruskan warisan makna yang dalam dari bendera kerajaan Majapahit yang pernah berjaya. Sebuah kisah yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam menegakkan identitas dan kemerdekaannya. @redaksi