Bendera Merah Putih, dengan akar sejarahnya yang merentang dari zaman pra-sejarah, memiliki makna mendalam sebagai simbol keberanian (merah) dan kesucian (putih). Dalam perjalanan panjangnya, dari era Kerajaan Majapahit hingga kemerdekaan, warna Merah Putih mengabadikan jejak kemuliaan dan identitas bangsa Indonesia.
KataKabar Online: Histori – Bendera Merah Putih, ternyata memiliki sejarah panjang, dari zaman pra-sejarah, hingga menjadi bendera Indonesia. Merah Putih memuat makna mendalam yang telah dikenal oleh nenek moyang kita sejak 6000 tahun silam.
Menjelang Kemerdekaan Indonesia, Ki Hajar Dewantara ditugaskan membentuk tim panitia untuk meneliti bendera dan lagu kebangsaan Indonesia. Akhirnya, Merah Putih ditetapkan sebagai bendera Indonesia.
Sang Saka Merah Putih sebagai bendera Indonesia, dijahit pertama kali oleh Ibu Fatmawati, istri dari Presiden Soekarno pada Oktober 1944. Bendera tersebut berbahan katun Jepang, meskipun ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bendera pusaka ini kali pertama mempunyai ukuran 276 cm x 200 cm.
Sejak Zaman Pra-Sejarah
Namun, sebenarnya, jejak warna Merah Putih ini telah tercium sejak zaman pra-sejarah. Menurut penelitian dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon, warna merah melambangkan keberanian, dan putih melambangkan kesucian atau kebenaran. Zaman animisme dan dinamisme 6000 tahun lalu menghormati Sang Matahari (merah) dan Sang Rembulan (putih).
Pada masa kerajaan, warna merah dan putih dikenal sebagai simbol kemuliaan. Baik itu kembang tunjung-teratai Merah-Putih, keraton Merah-Putih, garuda Merah-Putih, aksara Merah-Putih di beberapa candi. Selain itu, ada juga relief Hanuman Api di Candi Prambanan dan Candi Panataran. Uniknya, bahkan dalam makanan seperti bubur beras abang-putih di Pulau Jawa dan bubur sagu merah-putih di Papua, kita dapat melihat jejak warna bendera di meja makan kita.
Sejarah Nusantara mencatat momen penting ketika panji-panji Merah dan Putih berkibar pada 1292 M. Saat itu, tentara Jayakatwang di bawah komando Jayakatwang, berperang melawan kekuasaan Prabu Kertanegara dari Kerajaan Singasari.
Jayatkawang yang merupakan keturunan raja dari Kediri melakukan pemberontakan terhadap Kerajaan Singasari, dengan mengirim tentaranya yang mengibarkan panji-panji Merah-Putih dan gamelan ke arah selatan Gunung Kawi. Pemberontakan ini mendapatkan perlawanan dari tentara Singasari, di bawah pimpinan Raden Wijaya dan Ardaraja. Peristiwa ini tertulis dalam Piagam Butak, yang kemudian disebut sebagai Piagam Merah-Putih.
Era Kerajaan Majapahit
Dalam cerita di era kejayaan Kerajaan Majapahit, Merah dan Putih diilhami oleh dua putri, Dara Jingga dan Dara Petak. Keduanya melambangkan merah dan putih, jingga artinya merah dan petak artinya putih. Istana Majapahit yang megah dengan tembok berwarna merah dan lantai putih turut memperkuat kedudukan warna Merah-Putih sebagai simbol kemuliaan.
Kemegahan warna ini tak hanya terbatas pada kompleks istana, tetapi juga merayap ke kereta-kereta pada upacara hari kebesaran raja. Keindahan ini menjadikan Merah-Putih di era Kerajaan Majapahit sebagai warna mulia yang diagungkan, menyebar ke Pulau Jawa, Sumatra, hingga Sulawesi.
Lambang Perjuangan Pangeran Diponegoro
Bendera Merah Putih juga menjadi lambang perjuangan Pangeran Diponegoro melawan Belanda pada 1825-1830. Namun, dalam sejarahnya, Pangeran Diponegoro mengalami kekalahan pada 1830, sehingga membuat bendera ini tak lagi berkibar. Pangeran Diponegoro pun ditangkap dan dibuang ke Makassar.
Kisah berlanjut, Bendera Merah dan Putih pertama kali digunakan kembali oleh para pelajar dan kaum nasionalis pada tahun 1922. Mereka yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia mengibarkan Bendera Merah Putih, dengan kepala banteng di tengah-tengahnya di Belanda.
Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 memainkan peran kunci dalam transformasi Bendera Merah Putih. Awalnya dihiasi lambang garuda terbang, lambang tersebut kemudian merdeka menjadi simbol tersendiri, menjadi lambang negara Indonesia. Menyisakan warna merah dan putih yang kini menjadi bendera Indonesia.
Dari zaman pra-sejarah hingga kemerdekaan, warna Merah Putih menyimpan jejak perjalanan panjang dan penuh makna. Merah berani, putih suci; sebuah kombinasi yang melampaui batas waktu dan mengukir identitas bangsa yang membanggakan. @redaksi