Tadashi Yanai meraih kesuksesan setelah melakukan kesalahan dalam penulisan nama toko “Uniqlo”. Namun, ia tetap mempertahankan kesalahan penulisan tersebut. Keputusan mempertahankan nama Uniqlo membawa perubahan, menjadikan merek tersebut dengan cepat berkembang dan menempatkannya sebagai orang terkaya di Jepang.
KataKabar Online: Tokoh – Tadashi Yanai, pendiri toko pakaian global Uniqlo, menceritakan perjalanan inspiratifnya yang dimulai dari kesalahan seputar nama toko. Meski berasal dari keluarga yang cukup berada, Yanai tidak langsung mengambil alih bisnis keluarganya, Ogori Shoji, yang merupakan toko pakaian pria terkenal di Ube, Yamaguchi, Jepang.
Pada awalnya, Yanai bekerja sebagai sales di Supermarket Jusco, sebelum akhirnya, atas dorongan ayahnya, ia memutuskan untuk membesarkan toko pakaian keluarganya pada tahun 1984. Saat itu, ia juga meluncurkan toko pakaian bernama Unique Clothing Warehouse, disingkat Uniclo, yang menjual pakaian olahraga dari merek terkenal seperti Nike dan Adidas.
Namun, peristiwa yang mengubah jalannya dimulai ketika ia hendak mengekspansi Uniclo ke Hong Kong pada tahun 1988. Kesalahan penulisan nama toko oleh salah satu staf mengubah “Uniclo” menjadi “Uniqlo”. Meskipun Yanai baru menyadari kesalahan tersebut setelah nama “Uniqlo” terpampang di depan gerai Hong Kong, ia memutuskan untuk mempertahankan nama tersebut di seluruh gerai Uniclo di Jepang.
Keputusan ini ternyata menjadi berkah tak terduga. Uniqlo berkembang seperti virus dan dalam waktu singkat, pada tahun 1998, telah memiliki lebih dari 300 gerai di Jepang. Yanai, meski berhasil, tidak puas hanya menjadi penjual barang dari perusahaan lain. Ia bermimpi agar Uniqlo bisa memproduksi pakaian sendiri, seperti merek-merek terkenal lainnya.
Dengan konsultasi John Jay, seorang pakar periklanan, Yanai merancang strategi untuk membuat Uniqlo unggul di pasar pakaian. Mereka fokus pada tiga jenis produk yang sesuai dengan karakteristik Asia, yaitu pakaian sangat ringan (lightweight), pakaian untuk cuaca dingin (heat tech), dan pakaian yang adem (airism). Keputusan ini menjadi kunci sukses Uniqlo di pasar Asia.
Tidak hanya menjadi salah satu merek pakaian paling populer di dunia, Uniqlo juga memenangkan hati konsumen dengan inovasi produk-produknya yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi lokal. Saat ini, Uniqlo memiliki 2.394 gerai di seluruh dunia, termasuk 63 toko di Indonesia. Fast Retailing.Co, perusahaan yang dimiliki oleh Yanai, menjadi basis kesuksesan bisnis ini.
Berkat prestasinya, Tadashi Yanai kini menduduki peringkat pertama dalam daftar orang terkaya di Jepang versi Forbes, sementara Bloomberg International Index menempatkannya sebagai orang terkaya ke-35 di dunia. Kekayaannya mencapai US$ 38,6 miliar atau setara dengan Rp 585 triliun, menjadi bukti nyata dari perjalanan inspiratif seorang Tadashi Yanai yang bermula dari sebuah typo nama toko. @redaksi