Permainan tradisional egrang, yang berasal dari zaman Belanda dan memanfaatkan bambu, tetap menjadi kenangan berharga bagi generasi 90-an. Meskipun meredup seiring berjalannya waktu, egrang masih dipertahankan dan bahkan diikutsertakan dalam lomba tradisional saat perayaan kemerdekaan Indonesia.
KataKabar Online: Ragam – Permainan tradisional egrang telah melintasi waktu dengan keunikan dan sejarah yang menarik. Dibuat dari bambu, permainan yang ngetrend di era tahun 1990-an ini, tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki nilai historis yang patut disoroti.
Pada era 1990-an, anak-anak tumbuh bersama egrang, sebuah permainan yang tidak hanya mengajarkan keterampilan berjalan seimbang, tetapi juga nilai-nilai saling membantu. Dengan dua batang bambu dan tumpuannya, egrang membangun keterampilan motorik dan kekompakan di antara pemainnya.
Egrang bukan sekadar hiburan masa kecil, melainkan bagian dari sejarah. Berakar sejak zaman penjajahan Belanda, nama “egrang” berasal dari bahasa Lampung “Terompah Pancung.” Desain permainan ini terbuat dari bambu panjang yang membentuk lingkaran, menciptakan bentuk yang unik dan mencolok.
Meskipun permainan ini mulai meredup seiring bergulirnya waktu, keunikan egrang tetap memikat. Menariknya, egrang masih sering menjadi bagian dari lomba tradisional dalam perayaan kemerdekaan Indonesia. Ini menunjukkan bahwa meskipun modernisasi terus berjalan, tradisi tetap hidup dan diberdayakan.
Egrang tidak hanya terbatas pada bambu, variasi kreatif dari permainan ini muncul dengan memanfaatkan bahan-bahan lain seperti kaleng atau batok kelapa. Modifikasi ini tidak hanya mencerminkan kreativitas, tetapi juga sebagai bentuk pemanfaatan barang-barang bekas, mengajarkan nilai keberlanjutan.
Permainan ini menuntut keterampilan dan keseimbangan tubuh, menjadikannya tantangan yang tidak semua orang bisa menaklukannya, baik dewasa maupun anak-anak. Adapun bentuk egrang disesuaikan dengan pemainnya, dengan bambu yang panjang dan tinggi untuk orang dewasa, sementara anak-anak dapat menikmati versi yang lebih pendek.
Sejarah egrang mengajarkan bahwa meskipun zaman terus berubah, keberlanjutan tradisi dan nilai-nilai luhur permainan tradisional ini tetap relevan. Teruslah merayakan keberagaman budaya dan menjaga semangat bermain yang menyatukan generasi. @redaksi