KataKabar Online: Budaya – Atas perintah raja Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sahandhap SampeyanDalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SSISKS) Pakoe Boewono XIII, puluhan Abdi Dalem melaksanakan Jamasan Pusaka Kanjeng Kyai Surak di Balebang, Sitinggil, Karaton Surakarta, Sabtu, (7/9/2024), siang.
Gelaran ini masih dalam rangkaian tradisi menyambut Sekaten (Maulid Nabi Muhammad SAW), dengan puncak acara pada 16 September 2024 mendatang.
Dalam prosesi tersebut, pusaka Kanjeng Kyai Surak menjadi salah satu yang dijamasi. Selain itu, Pusaka Kanjeng Kyai Tengoro Bangun—yang biasanya dibunyikan menjelang Pareden Garebeg Mulud atau Kirab Gunungan Sekaten—juga turut dibersihkan. Gending yang akan dibawakan menggunakan Kanjeng Kyai Tengoro Bangun adalah “Kodok Ngorek”, sebuah gending tradisional penuh makna.
Jamasan Pusaka dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan persiapan menjelang puncak acara Sekaten. Prosesi jamasan melibatkan pembersihan dan penyucian pusaka, termasuk gong-gong pusaka milik Karaton Surakarta yang di antaranya Kanjeng Kyai Bojrohirowono dan Kanjeng Kyai Kumitir.
“Prosesi jamasan hari ini merupakan salah satu prosesi yang ada dalam rangkaian persiapan menyambut perayaan Sekaten,” ungkap alah satu abdi dalem Karaton Surakarta KRAT Hasto Nagoro usai jamasan.
Ia pun menjelaskan bahwa sebelumnya juga diadakan jamasan Kanjeng Kyai Sekati yang terdiri dari dua set gamelan pusaka milik Karaton Surakarta yang nantinya diarak menuju Masjid Ageng Karaton Surakarta dan dibunyikan pada waktu tertentu. Dua set gamelan tersebut adalah Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Guntur Sari.
“Tidak hanya hari ini, jamasan gongsa juga sudah dilakukan dua hari lalu di Langen Katong. Disitu dijamasi Gongsa Sekati,” jelasnya.
Dengan berlangsungnya prosesi ini, tradisi Karaton Surakarta tetap terjaga, menyatukan spiritualitas, budaya, dan sejarah yang kaya dalam satu rangkaian acara sakral. @wara-e