Pakistan akan menggelar Pertemuan keamanan darurat yang dipimpin oleh Perdana Menteri Anwaar-ul-Haq Kakar. Pertemuan ini menyusul ketegangan yang meningkat antara kedua negara.
KataKabar Online: Internasional – Pakistan bakal menggelar pertemuan keamanan darurat, menyusul serangan Iran yang memicu ketegangan antara kedua negara. Perdana Menteri (PM) Pakistan, Anwaar-ul-Haq Kakar, dijadwalkan untuk memimpin pertemuan tersebut bersama dengan para kepala militer dan intelijen.
Berita ini disampaikan oleh AFP, yang melaporkan bahwa Perdana Menteri Kakar telah mengumumkan pertemuan komite keamanan nasional pada hari ini.
“Perdana Menteri telah mengadakan pertemuan komite keamanan nasional yang akan diadakan hari ini,” ujar juru bicara pemerintah.
Serangan terjadi ketika Iran melancarkan serangan rudal dan drone terhadap sasaran yang disebut sebagai “teroris” di wilayah Pakistan, Selasa (16/1/2024) malam. Dua orang dilaporkan tewas sebagai akibat serangan tersebut.
Sebagai respons, Pakistan menarik duta besarnya dari Iran dan melancarkan serangan militer terhadap sasaran militan di Iran, Kamis (18/1/2024). Serangan tersebut menewaskan sembilan orang.
Akibatnya, Ketegangan antara kedua negara ini semakin meruncing. PM Pakistan juga memutuskan untuk mempersingkat kunjungannya ke Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, sebagai dampak dari situasi ini. Aksi militer di wilayah perbatasan Balochistan semakin memicu kekhawatiran terkait stabilitas regional, terutama setelah perang Israel-Hamas.
Internasional telah bereaksi terhadap situasi ini, dengan Amerika Serikat (AS) meminta kedua negara untuk menahan diri. China menawarkan diri sebagai mediator. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga mengimbau Pakistan dan Iran untuk “menahan diri secara maksimal” guna menghindari eskalasi lebih lanjut.
Sementara itu, Iran mengumumkan kesiapan pasukannya. Komandan pangkalan pertahanan udara IRGC Khatam al-Anbiya pun menyatakan persiapannya untuk perang. Iran berencana meluncurkan latihan militer skala besar di tenggara Iran dekat perbatasan dengan Pakistan.
“Area umum latihan akan mencakup Abadan hingga Chabahar dan sekitar 400 km di dalam tanah Iran. Dengan total luas 600 kilometer persegi,” kata Brigadir Jenderal Qader Rahimzadeh.
Latihan tersebut akan melibatkan puluhan pesawat berawak dan tak berawak. Selain itu, sistem pertahanan rudal pun dipersiapkan untuk menghadapi potensi ancaman udara. @redaksi