KataKabar Online: Internasional – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan keprihatinan terhadap tingginya proporsi perokok di beberapa negara, termasuk Mesir, Yordania, dan Indonesia. Meskipun merokok diketahui dapat menyebabkan gangguan kesehatan, data menunjukkan bahwa sekitar seperempat populasi di negara-negara ini masih kecanduan merokok.
Menurut catatan WHO tahun 2022, sekitar 1,25 miliar orang berusia 15 tahun ke atas menggunakan tembakau, mengalami penurunan dari 1,36 miliar pada tahun 2000. Namun, statistik juga menunjukkan bahwa sekitar 10 persen dari anak usia 13 hingga 15 tahun di seluruh dunia menggunakan satu atau lebih jenis tembakau.
Dalam penelitian selama tiga dekade, WHO menyatakan bahwa jumlah pengguna rokok di seluruh dunia diperkirakan akan menurun hingga tahun 2030, mencapai sekitar 1,2 miliar orang. Meskipun demikian, WHO memberikan peringatan bahwa upaya lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi kecanduan tembakau.
Dr. Rudiger Krech, Direktur Departemen Promosi Kesehatan WHO, mengungkapkan, “Kemajuan yang baik telah dicapai dalam pengendalian tembakau dalam beberapa tahun terakhir, tetapi tidak ada waktu untuk berpuas diri.”
WHO juga mencatat bahwa meskipun terjadi penurunan, kematian akibat tembakau diperkirakan tetap tinggi di tahun-tahun mendatang.
Data statistik WHO mengungkapkan bahwa penggunaan tembakau diperkirakan menyebabkan lebih dari 8 juta kematian setiap tahun, termasuk sekitar 1,3 juta orang yang bukan perokok namun terpapar asap rokok. WHO mengecam industri tembakau yang terus mengejar keuntungan dengan mengorbankan nyawa, serta mengingatkan bahwa perang melawan tembakau belum sepenuhnya dimenangkan, dan upaya lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi masalah ini. @wara-e