Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya, menyoroti keluhan pedagang daging dan ikan di Pasar Kawak, karena belum adanya saluran pembuangan. Ia menekankan perlunya perhatian dari OPD Pemkot Madiun terkait permasalahan tersebut.
KataKabar Online: Jawa Timur – Wakil Walikota Madiun, Inda Raya Ayu Miko Saputri, S.E., MIB., memberikan tanggapan terkait keluhan sejumlah pedagang daging dan ikan di Pasar Kawak, Kota Madiun. Keluhan dari para pedangan ini muncul karena belum adanya saluran pembuangan air.
Keluhan ini menjadi sorotan penting, menyusul aroma tidak sedap yang ditimbulkan dari aktivitas mencuci daging dan ikan oleh para pedagang di dalam pasar. Inda Raya menilai permasalahan ini perlu mendapat perhatian serius dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
“Proses mencuci dan merawat dagangan mereka memerlukan saluran pembuangan. Keluhan ini menjadi catatan penting dan mungkin bisa menjadi evaluasi bagi Pemkot Madiun,” tegasnya pada Senin (15/1/2024).
Keluhan para pedagang daging dan ikan tidak hanya sekadar terdengar, namun juga didengar langsung oleh Inda Raya saat melakukan pemantauan di Pasar Kawak yang baru saja direvitalisasi oleh Pemkot Madiun.
Hasil blusukan Orang nomor dua di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun itu mengungkapkan, ketidaknyamanan pedagang dan pengunjung akibat belum adanya saluran pembuangan air sisa cucian daging dan ikan.
Pedagang di sektor los daging, seafood, dan ayam di sebelah selatan Pasar Kawak telah mengeluhkan permasalahan mereka terkait kondisi tersebut.
“Kami sengaja ingin melihat revitalisasi Pasar Kawak yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Madiun. Pasar Kawak yang tadinya mungkin kotor dan kurang tertata, alhamdulillah sudah tertata dengan baik. Namun, masih ada permasalahan ini yang perlu segera diatasi,” ungkap Inda Raya.
Inda Raya juga menyampaikan harapannya agar Pasar Kawak menjadi contoh pasar tradisional yang bersih dan teratur. Ia juga berkeinginan agar pasar tersebut tetap mempertahankan keberlanjutan tradisionalnya sambil mengadopsi digitalisasi, termasuk pembayaran melalui QRIS atau metode cashless.
“Harapannya, Pasar Kawak bisa menjadi pasar percontohan yang bersih, meskipun tetap mempertahankan keberlanjutan tradisionalnya,” tambahnya. @redaksi